Senin, 04 Mei 2015

PROSES PEMBUATAN ASPAL JALAN ( ASPHALT MIXING PLANT)

PROSES PEMBUATAN ASPAL JALAN ( ASPHALT MIXING PLANT)



1. Persiapan Bahan Baku 
Bahan Baku Batu Pecah/Agregat. Agregat adalah bahan utama yang digunakan untuk lapisan permukaan perkerasan jalan atau beton, agregat ini diperoleh dari hasil penambangan batu-batuan pada sungai-sungai yang ada di Aceh Tamiang dan daerah lainya, kemudian batu–batuan tersebut diproses melalui mesin perengkahan Stone Crusher yang menghasilkan beberap jenis agregat sesuai dengan yang di inginkan. dalam perkerjaan kosntruksi menurut standar SNI (Satandar Nasional Indonesia) tentang penggunaan agregat yang diproduksi adalah agregat dengan ukuran 1, 1/2, ¾  inch, dan abu batu pada umumnya, yang selanjunya disimpan di gudang untuk dijadikan stock dan sebagian di simpan pada bin-bin penampung bahan baku untuk pembuatan aspal beton pada unit AMP (Aspal Mixing Plant).
2. Bahan Baku Aspal 
Aspal ialah bahan baku  yang digunakan untuk mengikat antara agregat yang satu dengan yang lainya atau juga sebagai katalis agar agregat dapat menjadi satu padu, kuat, keras dan tahan terhadap perubahan cuaca. Jenis aspal yang digunakan ialah aspal emulsi yang diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi. diimpor dari berbagai produsen yang ada di dalam maupun luar negeri


3. Filler. 
Filler adalah bahan penambah pada proses pencampuran atara agregat dengan aspal yang berfungsi untuk menutup pori-pori yang ada pada permukaan aspal beton yang disebabkan karena kurangnya campuran dari gradasi agregat pada unit timbangan. Bahan pengisi yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust), kapur padam (hydrated lime),

4. Bin dingin 
Bin dingin (coold bin) adalah bak tempat menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang diperlukan dalam memproduksi campuran aspal panas (hot mix). Bagian pertama dari AMP (Aspal Mixing Plant) adalah bin dingin, yaitu tempat penyimpanan fraksi agregat kasar, agregat sedang, agregat halus dan pasir. Bin dingin harus terdiri dari minimum 3 sampai 5 bak penampung (bin). Masing-masing bin berisi agregat dengan gradasi tertentu. Agregat-agregat tersebut harus terpisah satu sama lain, untuk menjaga keaslian gradasi dari masing masing bin sesuai dengan rencana campuran kerja (RCK). Untuk memisahkannya, dapat dipasang pelat baja pemisah antara bin. Dengan demikian maka loader (alat pengangkut) yang digunakan mengisi masing-masing bin harus mempunyai bak (bucket) yang lebih kecil dari mulut pemisah masing-masing bin. Jika pemisah tidak ada maka pengisian masing-masing bin tidak boleh berlebih yang dapat berakibat tercampurnya agregat

5. Proses Pengeringan Agregat Pada Unit Dryer
Agregat yang diperoleh dari hasil penambangan dan telah diproses di unit stone crusher yang kemudian disimpan pada bin-bin dingin (Cool bin) yang sesuai dengan ukuran masing-masing selanjutnya disuplai atau diangkut menuju dryer dengan menggunakan belkonveyor untuk dikeringkan dengan unit dryer tujuannya untuk menghilangkan kadar air, kadar air  harus seminim mungkin karena kalau tidak akan berpengaruh pada pencampuran aspal nantinya. Proses pengeringan pada dryer adalah dengan cara membakar agregat di dalam kilen yang berputar dengan suhu ±1500 C proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar lama pembakaran ini belangsung selama ± 45 detik dengan kapasitas ± 80 ton/jam.
6. Pengumpul Debu (dust collector).
Alat pengumpul debu (dust collector) harus berfungsi sebagai alat pengontrol polusi udara di lingkungan lokasi AMP (aspal mixing plant). Gas buang yang keluar dari sistem pengering ditambah dengan dorongan kipas pengeluar (exhaust fan) akan dialirkan ke pengumpul debu. Alat pengumpul debu yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan terjadinya polusi udara, dan ini terlihat jelas dari adanya kotoran atau debu di pohon-pohon atau atap rumah di sekitar lokasi AMP (Aspal Mixing Plant). Pada PT. Bahtera Karang Raya yang digunakan adalah sistem pengumpul debu jenis basah (wet scrubber dust collector), debu yang terbawa gas buangan disemprot dengan air, sehingga partikel berat akan terjatuh ke bawah dan gas yang telah bersih keluar dari cerobong asap. Partikel berat tersebut kemudian dialirkan ke bak penampung (bak air). Jika pada bak air penampung terlihat jelaga yang mengambang dengan jumlah yang cukup banyak, maka hal ini menunjukkan terjadi pembakaran yang tidak sempurna pada pengering (dryer). Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka dilakukan koreksi atau perbaikan pada pengering (dryer).
7. Proses Pemisahan Agregat Pada  Hot Screen.
Agregat yang panas yang telah melalui proses pembakaran dari dryer selanjutnnya di bawa oleh hot elevator menuju ke atas tower untuk di lakukan pemisahan pada hot screen, peroses  pemisahan agregat ini adalah dengan cara gravitasi agregat dijatuhkan pada ayakan/screen yang dirancang sedikit miring agar dapat mengayak atau memisahkan agregat sesuai dengan ukurannya     masing-masing. Pada screen dilengkapi alat bantu yaitu vibrator yang berfungsi untuk menggetarkan ayakan agar terjadi ayakan yang optimal. Agregat yang telah disaring/dipisahkan berdasarkan ukurannya kemudian masuk pada unit hot bin guna untuk menampung sementara agregat yang akan masuk pada timbangan.
8. Bin panas (hot binn)
Bin panas (hot bin) dipasang pada AMP (aspal mixing plant)  jenis takaran (batch). Pada AMP (aspal mixing plant) jenis takaran umumnya akan terdapat 4 bin yang dilengkapi dengan pembatas yang rapat dan kuat dan tidak boleh berlubang serta mempunyai tinggi yang tepat sehingga mampu menampung agregat panas dalam berbagai ukuran fraksi yang telah dipisah-pisahkan melalui unit ayakan panas. Pada bagian bawah dari tiap bin panas harus dipasang saluran pipa untuk membuang agregat yang berlebih dari tiap bin panas yang dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. Jika agregat halus masih menyisakan kadar air (pengering kurang baik) setelah pemanasan, maka agregat yang sangat halus (debu) akan menempel dan menggumpal pada dinding bin panas dan akan jatuh setelah cukup berat. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan gradasi agregat, yaitu penambahan material yang lolos saringan No. 2000.
9. Timbangan
Timbangan adalah alat yang digunakan untuk menakar/menimbang jumlah masing-masing agregat sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, proses penimbanga dilakukan dengan sistem komputerisasi/otomatis. sebelum timbangan digunakan timbangan telebih dahulu dikalibrasi agar hasil timbangan dapat akurat biasanya timbangan dikalibrasi dengan bobot teringanya 10 kg, ini dikarenakan berat jenis dari agregat yang terlalu tinggi sehingga timbangan tidak akan akurat/ tidak dapat membaca apabila agregat yang ditimbang di bawah 10 kg.
nama : prawira wibisono mukti
nim : 5140811121
 





2 komentar:

  1. Jual Thermal Oil Heater di Indonesia
    PT Indira Dwi Mitra merupakan pabrik boiler indonesia yang men jual thermal oil heater terbaik dan termurah. Barang yang kami tawarkan bervariasi kapasitas tergantung permintaan customer. Thermal oil heater merupakan alat pemanas yang menggunakan media Thermal Oil Fluid sebagai media penghantar panas dan dapat diaplikasikan hingga suhu atau temperatur 350 derajat Celcius bahkan lebih.

    sebagai pabrik boiler yang Jual thermal oil heater termurah, termurah bukan berarti produk yang kami tawarkan tidak bermutu. Untuk menjaga kepercayaan kualitas serta mutu kami tetap selalu dijaga agar kepercayaan menjadi produksen steam boiler di indonesia tetap terjaga. Tidak sama dengan steam yang perlu mempergunakan desakan hingga 160 bar untuk penggunaan temperatur 147 derajat Celcius,Thermal Oil Heater bekerja cuma pada desakan pompa alirannya saja hingga begitu aman serta alat-alat yang memerlukan pemanasan tak perlu didesain dengan konstruksi yang spesial. Selain itu kami juga jual sparparet termasuk juga jual burner FBR dan Baltur. Thermal oil yang kami produksi mampu mencapai Usia kerja dari Thermal Oil Fluid yang dipakai biasanya kian lebih 20 th. Serta tak dibutuhkan menambahkan apa pun sepanjang tak ada kebocoran pada pipa-pipa atau perlengkapan pemanas, serta sepanjang itu tak dibutuhkan pembersihan lantaran sisi dalam coil pemanas tak berkerak seperti pada Steam Boiler.

    Adapun fitur kelebihan kelebihan Thermal Oil Heater yang kami tawarkan dibanding dengan Steam Boiler ?

    Bekerja pada temperatur tinggi dengan desakan atmosferik
    Temperatur control yang presisi
    Tak dibutuhkan water treatment dan lain-lain bahan kimia yang membutuhkan cost tinggi
    Tak ada heat losses dari condensate serta blow down seperti pada steam boiler
    Tak ada korosi serta pengerakan di bagian dalam Boiler
    Cost pemeliharaan yang begitu rendah serta begitu effisiensi
    Operasional Full Automatic serta gampang hingga tak membutuhkan operator khususThermoblok Oil, biasanya disuplai dalam konstruksi Vertikal/horizontal yang serta begitu efektif lantaran mempergunakan Integrated burner yang memakai gas buang untuk preheating hawa pembakaran hingga pembakaran minyak begitu prima. Heating Coil terbuat dari Seamless brand mannessmann atau brand benteler, Boiler Tube yang dirol dengan cara continuous. Tiap-tiap sambungan las di check dengan cermat serta Test desakan akhir mempergunakan desakan hingga 30 Bar. Thermal Oil mengalir di dalam coil dengan kecepatan yang didesain dengan cara jeli untuk menghindari overheating yang bisa menyebabkan rusaknya oil akibat terbentuknya arang (coking).Demikian artikel diatas mengenai Jual Thermal Oil Heater di Indonesia, Jika anda tertarik untuk menggunakan produk kami Thermal Oil Heater yang kami jual serta produksi sendiri, silahkan kontak bagian sales kami pada halaman kontak di website ini.

    BalasHapus
  2. How to withdraw winnings from casino - JtmHub
    A winnings-only system like NetEnt's There are no jackpot 서울특별 출장안마 games on 거제 출장마사지 which 수원 출장마사지 you can 인천광역 출장마사지 win cashouts 삼척 출장마사지 to play. But casino sites like NetEnt do, and,

    BalasHapus